Sebuah kebanggaan yang sangat besar membawa nama negara Indonesia di dada dalam kancah internasional. Beruntung saya berkesempatan menjadi anggota tim baseball Indonesia selama beberapa tahun.
Saya mulai bermain baseball di kelas 3 SD, berawal dari iseng ikut-ikutan sepupu saya. 8 tahun kemudian saya menjadi pemain nasional junior dibawah 18 tahun (u-18).
Baseball Indonesia
Baseball bukanlah olahraga yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu alasannya mungkin karena alat-alatnya agak mahal, dan lapangan yang dibutuhkan sangat besar.
Dengan sedikitnya kompetisi olahraga ini di Indonesia, tentunya berpengaruh secara langsung kepada prestasi negara ini di kancah Internasional. Dan dengan sedikitnya saingan pemain baseball di Indonesia, tentunya agak lebih mudah untuk berprestasi secara lokal. Ini tercermin dengan terlalu seringnya tim DKI Jakarta menjuarai kejuaraan baseball nasional, misalnya PON, Pra-Pon, kejuaraan antar klub, dll.
Keadaan yang cukup menyedihkan adalah tidak adanya kancah profesional di dunia Baseball Indonesia, sehingga banyak pemain-pemain berprestasi yang hingga mencapai umur tertentu, lalu memutuskan untuk membanting setir berkarir di kantoran. Hidup dari baseball masih belum bisa dibilang layak. Mungkin ada kejuaraan-kejuaraan yang bisa dibilang semi-profesional, namun gaji dan bayaran yang diterima belum rutin dan hanya sekali-sekali.
Kejuaraan Baseball Triple-A Asia – U-18 – Osaka, Jepang
Pertama kali saya membela nama Indonesia adalah untuk kejuaraan Triple-A Asian Baseball Championship 1998 di Osaka, Jepang – umur 18 tahun kebawah.
Di kejuaraan Triple A ini, kami berkesempatan bermain dengan bintang-bintang baseball Asia sewaktu mereka masih muda. Banyak dari mereka yang sekarang bermain profesional di Jepang, Korea, Taiwan, dan bahkan Amerika Serikat, misalnya Daisuke Matsuzaka – pitcher Boston Red Sox.
Tim Baseball Indonesia – Juara Asia Cup 2001 – Divisi 2 Asia
Di kejuaraan Asia Cup 2001 Divisi 2 Asia di Senayan – Jakarta, tim baseball Indonesia berhasil menjadi juara di depan publik sendiri, dengan mengalahkan tim Pakistan di final dengan skor luar biasa, 24-19. Skor sebanyak ini agak aneh untuk olahraga Baseball.
Pakistan dengan pemain-pemain ber-background cricket memukul lebih dari 10 homerun di pertandingan final. Namun kegigihan pemain Indonesia untuk mengejar satu per-satu dengan hit-hit single, double, dan beberapa homerun, akhirnya kita berhasil menjadi juara.
Pada foto yang dimuat di koran Kompas ini, saya bernomor punggung 10 berlutut di posisi Third-base.
Asian Baseball Championship – Taipei – 2001
Dengan menjuarai Kejuaraan Asia Baseball Divisi 2 Asia, tim baseball Indonesia berhak ikut serta dalam Asian Baseball Championship di Taipei – Divisi 1 Asia.
Asian Baseball Championship – Sapporo, Jepang – 2003
Di kejuaraan ini, kami bermain di stadion luar biasa di Sapporo, Jepang. Stadion ini tergolong unik karena bisa diubah-ubah fungsinya untuk baseball maupun sepak bola. Podium penonton bisa diputar dengan teknik tertentu, dari berbentuk lapangan baseball menjadi seperti kotak untuk sepak bola.
Stadion ini digunakan untuk piala dunia sepak bola (World Cup Football 2002 – Korea-Japan). Ya, David Beckham pernah bermain di lapangan ini.
Tim Baseball DKI Jakarta – PON 2004 Palembang
Ini pertama kalinya olahraga baseball dipertandingkan secara resmi di PON. Sebelumnya, baseball pernah dipertandingkan, tetapi hanya eksebisi. Medali yang direbutkan, tidak dihitung dalam perolehan medali propinsi.
Dalam PON 2004 di Palembang ini, pengurus kontingen DKI Jakarta memastikan untuk mengirim pasukan pendukung The Jaks Mania untuk mendukung tim-tim DKI Jakarta yang bertanding. Cukup terorganisir, mereka selalu ada di semua cabang olahraga dimana tim DKI Jakarta bertanding.
Pada PON 2004 Palembang ini, seperti dugaan sebelumnya, tim DKI Jakarta menjuarai dengan mengalahkan tim Jawa Barat di final dengan skor akhir cukup jauh, 13-3.
Menjadi Pelatih Baseball Junior
Setelah PON 2004 di Palembang, saya memutuskan untuk pensiun dari dunia baseball di Indonesia untuk kejuaraan-kejuaraan besar. Saya masih bermain sedikit sebenarnya, namun hanya untuk tim lokal klub baseball saya, demi sekedar ber-olahraga dan bersosialisasi. Namun untuk menjadi pelatih, saya tidak mau menutup pintu.